My Home

Jumat, 20 Agustus 2010

Kesepian di Tengah Milyaran Manusia

Saya sempat tertegun sejenak ketika melihat judul di atas..

Sebuah rangkaian kalimat yang begitu bertentangan



Kalimat yang sederhana memang.

Tapi memiliki makna yang sungguh berarti untuk sejenak membuat hati kita terbuka dan tersadar..



Ironi memang.

Tapi itulah yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan, dan di sekeliling kita..



Jika dihitung, lebih dari 2 milyar jumlah penduduk didunia, dan sekitar lebih dari 200 juta jumlah penduduk di Indonesia.

Jumlah yang bisa di bilang sangatlah banyak..



Tapi

Kuantitas tidak dapat berkata banyak...

Seperti kata pepatah "Semakin Banyak Jumlah Manusia, Semakin Banyak Juga Jumlah Manusia yang Merasa Kesepian".



Sebuah Kenyataan yang begitu menyedihkan memang..

Tapi itulah yang sebenarnya terjadi..



Sebenarnya apa yang mengakibatkan hal itu terjadi???



Mari kita cari tahu penyebabnya..



Faktor Psikologis



1) Existential Loneliness

Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.



2) Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang terdekat

Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai penyebab kesepian.



3) Kurangnya dukungan dari orang lain

Kesepian dialami oleh mereka yang merasa tidak sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya.



4) Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan

Bila seseorang merasa harga dirinya terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya.



5) Kurangnya rasa percaya diri

Meskipun individu dapar melakukan hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya dapat berhubungan sosial secara formalitas saja.



6) Kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan

Orang-orang yang menjengkelkan, seperti pemarah, terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan dihindari dari lingkungannya, sehingga mereka merasa kesepian.



7) Ketakutan untuk menanggung resiko sosial

Individu ini takut terlalu dekat dengan orang lain, bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko.



Faktor Sosiologis



1) Takut dikenal orang lain

Individu merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain.



2) Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial

Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.



3) Kehidupan di rumah

Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kejenuhan.



4) Perubahan pola-pola dalam keluarga

Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain.



5) Pindah tempat

Seringnya pindah dari satu tempat ke tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.



6) Terlalu besarnya suatu organisasi

Terlalu banyak orang di sekeliling individu akan menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit untuk mengenal satu sama lain.



7) Desain arsitektur bangunan

Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh terhadap interaksi sosial. Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat menyebabkan masyarakat menjadi individualistis di mana interaksi sosial menjadi terbatas.

Sadler (dalam Kirana, 2005) menambahkan bahwa kesepian dapat disebabkan karena lima hal, yaitu :

a) Interpersonal Problems

Hal ini disebabkan karena subjek kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai).

b) Social Shock

Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.

c) Culture Shock

Setiap kebutuhan memiliki ciri-ciri khas masing-masing. Ketika individu pindah ke tempat baru maka perbedaan budaya antara tempat asal dan tempat individu sekarang dapat menimbulkan masalah-masalah lain, tidak terkecuali kesepian.

d) Cosmic Problems

Hal ini berkaitan dengan eksistensial manusia atas apa yang sesungguhnya diinginkan dari kehidupan yang dijalaninya.

e) Psychological Problems

Masalah-masalah psikologis merupakan sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut dalam kesedihan.



sumber: www.wartawarga.gunadarma.ac.id
baca selengkapnya>>>

You've Got the Trouble

Semua orang pastinya tak mau kta yang terucap di atas menimpa mereka...

Tapi Percayakah Anda bahwa kita juga membutuhkan suatu masalah...

Mungkin anda akan berkata "gila mana ada yang mau mendapat masalah, maunya lancar - lancar saja dan tak ada masalah yang hadir, orang yang membuat catatan ini pasti sudah stres".

Sebagian besar orang pasti akan mengatakan hal yang sama seperti orang di atas..

masalah...
suatu kata yang dihindari oleh kebanyakan orang..

tapi tanpa kita sadari masalah yang kita hadapi sangatlah penting untuk kita...
Mengapa??
Di saat kita mengalami masalah,kita pasti belajar suatu hal..
baik itu bagaimana sikap kita saat menghadapi masalah itu, bagaimana cara kita menyelesaikan masalah yang kita hadapi, dan bagaimana cara kita menyikapi masalah yang ada itu..

Dari masalah yang kita hadapi, kita dituntut untuk belajar bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah tersebut...
Jadi,bila suatu saat nanti terjadi masalah yang sama lagi, maka kita dapat menghadapinya dengan baik, dan sudah mengerti apa yang harus kita lakukan..

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari masalah - masalah yang ada..
Dan tidak sedikit pula orang - orang berubah ke arah positif setelah menghadapi masalah yang mereka hadapi, karena mereka tahu bagaimana sikap mereka dalam menyikapi masalah - masalah yang ada..

Tapi jika kita tidak bisa menyikapi masalah yang kita hadapi tersebut..
Justru kita akan terjerumus lebih dalam lagi dengan masalah - masalah lain yang timbul akibat kita gagal menyikapi masalah yang ada dengan baik....

Kita seringkali tidak mengerti mengapa masalah itu bisa menimpa kita??
Beribu tanya sesat di hati...
itulah hal yang terkadang terjadi...

Tapi setelah masalah itu lewat, barulah kita menyadari, apa yang sebenarnya terjadi, apa yang seharusnya kita lakukan, dan bagaimana cara kita menyelesaikan masalah yang ada..
Itulah yang disebut belajar dari apa yang terjadi, atau seperti kata pepatah "Pengalaman adalah Guru terbaik"...

So....

Bersyukurlah kita jika kita mendapatkan atau mengalami suatu masalah..
Karena justru masalah itu yang akan membuat kita belajar untuk menjadi yang lebih baik lagi di masa depan...
baca selengkapnya>>>

About Love

Jika Kita Berbicara Mengenai "Cinta", pastilah panjang perdebatan yang hadir yang timbul dari pemikiran - pemikiran kita yang sebenarnya tidak begitu mengenal dan mengetahui apa sebenarnya arti cinta itu..

Kita tidak akan membahas mengenai "apa sih cinta itu??"
Tapi kita akan lebih memfokuskan topik ini pada "Jenis - jenis Cinta"

Mungkin banyak dari kita masih belum mengetahui jenis - jenis dari cinta itu sendiri..

Berdasarkan Bahasa Yunani Cinta di bagi menjadi 4 Jenis antara lain :

1. Eros.
Eros (bahasa Yunani: Ἔρως”) dalam mitologi Yunani, adalah dewa cinta dan nafsu seksual. Dia juga disembah sebagai dewi kesuburan. Eros juga merupakan sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti cinta berdasarkan hawa nafsu saja. Kata turunannya adalah erotis.

Jika dilihat dari arti katanya saja kita sudah mengerti, jenis cinta Eros yang satu ini..
Jika kita lihat di sekeliling kita, banyak sekali orang - orang yang mencintai pasangannya hanya dengan tingkat jenis cinta Eros ini..

Sebuah Cinta yang hanya timbul karena adanya hawa nafsu saja dari kedua pasangan itu atau salah satu dari mereka..
Sebuah Cinta yang akan membuat mereka yang menyesal setelah mereka melakukannya..

Jika Anda merasa mencintai seseorang hanya dengan Cinta Eros ini, maka ubahlah rasa cinta anda pada pasangan anda..

2. Storge
Storge (bahasa Yunani: “στοργή”) disebut juga cinta keluarga, dalam bahasa Yunani berarti sebuah cinta antar kerabat, contoh: Cinta antara orang tua terhadap anaknya..
Sedangkan dalam psikologi Sosial, Storge merupakan cinta antar teman..

Sebuah jenis cinta antar keluarga yang membuat pasangan - pasangan dengan jenis cinta ini bertahan cukup lama karena mementingkan banyaknya komitmen - komitmen dalam suatu keluarga, sehingga mereka dapat menemukan motivasi untuk menghindari perselingkuhan diantara mereka..
Anak - anak dan perkawinan dipandang sebagai bentuk sah dari ikatan mereka sebagai mitra..
Sedangkan seks terkadang tidak begitu penting dibandingkan cinta yang lainnya..

Jika Anda merasakan Cinta ini dalam keluarga anda,maka berbahagialah anda memiliki keluarga yang memiliki cinta seperti ini

3. Phileo
Phileo(philia) (φιλία philos) adalah cinta tahap kedua. Ia adalah kecintaan luhur dan tumbuh dari hasil persahabatan mendalam sehingga menerbitkan rasa 'kami' atau 'kita'.

Sebuah Cinta yang tidak memikirkan keinginan untuk menuntut tapi memberikan apa yang terbaik untuk pasangannya..
Phileo merupakan suatu cinta yang bermakna, yang melebihi kekuatan material...

Sebuah Cinta yang sangat jarang hadir diantara mereka yang telah memiliki pasangan, walaupun ada itupun hanya salah satu dari pasangan itu yang menghadirkan cinta Phileo diantara mereka..
Sangat jarang ada pasangan yang keduanya menghadirkan cinta phileo diantara mereka...

Jika anda merupakan yang merasakan atau melakukan cinta jenis ini, maka pertahankanlah itu bahkan lakukanlah yang lebih baik lagi untuk hubungan anda bersama pasangan anda...

4. Agape
Agape adalah bentuk cinta tanpa batas, kerap dicontohkan dengan cinta Tuhan terhadap ciptaan-Nya..

Sebuah Cinta yang tak pernah habis untuk orang - orang yang dicintainya..
Sebuah Kasih yang akan selalu ada walaupun orang yang dikasihinya itu pergi meninggalkannya..
karena Ia akan menunggu sampai orang - orang yang dikasihi kembali..

Sebuah Cinta yang hampir tak seorang pun dapat melakukannya..
Karena Cinta ini begitu tulus untuk orang yang dicintai.

Jadi Bersyukurlah kita karena ada yang mencintai kita dengan Jenis Cinta Agape ini....

Sumber : www.wikipedia.com
baca selengkapnya>>>

Agape

Ada empat kata Yunani untuk kasih yang penting dimengerti orang Kristen. Kata-kata itu adalah agape, phileo, storge, dan eros. Tiga kata di antaranya muncul di dalam Alkitab. Jika kita hendak mengerti Alkitab dan dunia alkitabiah, penting bagi kita untuk mengerti apakah arti kata-kata ini dan di manakah perbedaannya.

Kata Yunani untuk kasih seksual atau hasrat kasih adalah eros, dan kita memperoleh kata Inggris seperti ”erotic.” Ketika eros dipakai sebagai kata benda, kata itu menunjuk kepada dewa kasih Yunani. Kata Yunani eros tidak muncul dalam teks alkitabiah, jadi kita tidak akan meluangkan waktu dalam artikel ini mengenai itu, tetapi kata ini sudah memiliki dampak terhadap bahasa Inggris dan pandangan kita tentang kasih seksual sehingga itu penting untuk disinggung.

Kata Yunani yang menunjuk kepada kasih terhadap Tuhan, salah satu jenis kasih yang harus kita miliki untuk orang lain, adalah agape. Agape adalah sifat inti Tuhan, karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh. 4:7-12, 16b). Kunci utama untuk mengerti agape adalah menyadari bahwa itu dapat dikenal dari tindakan yang mendorongnya. Sebenarnya, kadang kala kita berbicara tentang ”teladan perbuatan” dari kasih agape. Orang-orang pada masa kini terbiasa berpikir tentang kasih sebagai suatu perasaan, tetapi tidak demikian halnya dengan kasih agape. Agape adalah kasih karena apa yang dilakukannya, bukan karena bagaimana perasaannya.

Tuhan sangat “mengasihi” (agape) sehingga Dia memberikan Anak-Nya. Tuhan tidak merasa nyaman untuk melakukan itu, tetapi itu adalah perbuatan yang penuh kasih. Kristus sangat mengasihi (agape) sehingga Dia memberikan hidup-Nya. Dia tidak mau mati, tetapi Dia mengasihi, jadi Dia melakukan apa yang diminta oleh Tuhan. Seorang ibu yang mengasihi bayinya yang sakit akan jaga semalaman untuk merawatnya, yang merupakan sesuatu yang tidak mau dilakukannya, tetapi ini adalah suatu tindakan kasih agape yang sesungguhnya.

Pada dasarnya kasih agape bukan sekadar sebuah gerakan hati yang lahir dari perasaan. Sebaliknya kasih agape adalah gerakan kehendak, pilihan yang sengaja dilakukan. Itulah sebabnya Tuhan dapat memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita (Mat. 5:44; Kel. 23:1-5). Dia tidak memerintahkan kita untuk ”memiliki perasaan yang baik” terhadap musuh kita, tetapi untuk bertindak di dalam cara yang penuh kasih terhadap mereka. Kasih agape berhubungan dengan ketaatan dan komitmen, dan tidak selalu perasaan dan emosi. ”Mengasihi” seseorang adalah mentaati Tuhan demi kebaikan orang lain, mengupayakan berkat dan keuntungan orang lain untuk jangka panjang.

Cara untuk mengetahui bahwa kita mengasihi (agape) Tuhan adalah bahwa kita melakukan perintah-perintah-Nya. Yesus berkata, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku...” (Yoh. 14:21a). Ada orang-orang Kristen yang berkata bahwa mereka mengasihi Tuhan, tetapi gaya hidup mereka bertentangan dengan kehendak Tuhan. Orang-orang ini salah mengerti perasaan kasih mereka kepada Tuhan dengan kasih agape yang sesungguhnya. Yesus memperjelas ini: ”Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku ...” (Yoh. 14:24a).

Kasih adalah karakter khusus dari kehidupan Kristen dalam hubungan dengan orang-orang Kristen lain dan kepada semua umat manusia. ”Mengasihi” mungkin tidak selalu mudah, dan kasih yang sesungguhnya bukanlah ”sentimentalisme yang lembut.” Sering kali terdapat harga yang dibayar untuk kasih yang sejati. Misalnya, menghukum penjahat untuk menjaga keamanan masyarakat adalah tindakan mengasihi tetapi hal itu tidak mudah atau menyenangkan, dan meminta seseorang meninggalkan persekutuan Kristen Anda karena dia bertahan di dalam dosa yang keji adalah sikap yang baik tetapi tidak mudah (1 Kor. 5:1-5). Itu tidak berarti kasih agape tidak menyangkut perasaan di dalamnya, dan situasi ideal yang muncul ketika hal yang baik dilakukan juga adalah apa yang ingin kita perbuat. Orang-orang Kristen dikenal karena saling mengasihi (Yoh. 13:35).

Kata ketiga untuk “kasih” yang perlu diteliti adalah phileo, yang berarti “memiliki minat yang spesial kepada seseorang atau sesuatu, sering kali dengan fokus kepada kerja sama yang dekat; memiliki kasih sayang terhadap, seperti memandang seseorang sebagai sahabat.” Mungkin menolong jika phileo tidak pernah diterjemahkan sebagai “kasih” dalam Perjanjian Baru, karena kata ini menunjuk kepada perasaan suka yang kuat atau persahabatan yang kuat. Tentu saja, kita melihat bagaimana phileo diterjemahkan sebagai “kasih,” karena di dalam budaya modern kita berkata kita “mengasihi” hal-hal yang kita sangat gemari: “Saya suka (love) es krim,” “Saya suka (love) mobil saya,” “Saya suka (love) model rambutmu,” dsb. Kata phileo menyiratkan hubungan emosional yang kuat, oleh sebab itu dipakai sebagai “kasih,” atau persahabatan yang dalam, antara sahabat. Anda dapat agape musuh Anda, tetapi Anda tidak dapat phileo mereka.

Perbedaan antara agape dan phileo menjadi sangat jelas dalam Yohanes 21:15 dst, tetapi sayang itu kabur dalam hampir semua terjemahan Inggris. Setelah bangkit dari antara orang mati, Yesus bertemu Petrus. Berikut ini versi singkat tentang apa yang mereka percakapkan.

Yesus: Simon ... apakah engkau mengasihi (agape) Aku lebih dari ini [ikan?]
Petrus: Ya, Tuhan; Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.
Yesus: Simon ... apakah engkau .... mengasihi (agape) Aku?
Petrus: Ya, Tuhan, Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.
Yesus: Simon ... apakah engkau mengasihi (phileo) Aku?
Petrus: [Menangis] ”Tuhan ... Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.”

Mengapa ada perbedaan dalam kata “kasih” dalam percakapan ini? Mengapa Yesus memakai kata agape dan Petrus memakai phileo? Yesus bertanya kepada Petrus apakah dia mengasihi Yesus dengan kasih Tuhan, kasih yang menuntut pengorbanan. Bagaimana pun juga, Yesus baru saja melewati siksaan yang menakutkan demi Petrus (dan kita), sesuatu yang tidak mau dilakukan-Nya tetapi tetap diperbuat-Nya karena kasih agape-Nya. Sebaliknya, Petrus menghindari siksaan yang mungkin diterima melalui menyangkali Yesus.

Dua kali Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau agape Aku? [Yaitu, apakah engkau bersedia melakukan hal-hal demi Aku yang tidak mau engkau perbuat?] Sebaliknya, Petrus, tetap merasa kepedihan karena menyangkali Yesus, dan berharap persahabatan mereka kembali utuh. Apakah Yesus menyimpan penyangkalan Petrus terhadap Diri-Nya? Apakah Dia tetap memperlakukan Petrus sebagai sahabat karib dan teman? Petrus tidak yakin di manakah posisinya di hadapan Yesus, jadi dia berusaha memberitahukan Yesus bahwa dia masih sahabat sejati, dan memiliki kasih persahabatan terhadap Yesus.

Setelah tiga kali Yesus berbicara kepada Petrus, Dia turun kepada tingkat Petrus dan bertanya apakah Petrus benar seorang sahabat sejati (phileo), yang menyedihkan hati Petrus. Akan tetapi, ini penting, karena Yesus tahu apa yang tidak diketahui Petrus – bahwa Yesus akan naik ke surga, dan Petrus dan yang lain akan ditinggalkan untuk meneruskan pekerjaan-Nya di bumi, yang akan menuntut bahwa mereka sekalian menjadi sahabat karib-Nya dan melakukan kehendak-Nya meskipun menghadapi penderitaan.

Kata Yunani keempat yang perlu dimengerti adalah storge, yaitu kasih dan sayang yang muncul secara alamiah antara orang tua dan anak-anak, dapat muncul di antara saudara kandung, dan muncul di antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik. Kata itu muncul dalam Roma 12:10 dengan kata, philostorgos, yang merupakan gabungan kata philos (bentuk kata benda dari phileo) dan storge. Roma 12:10 adalah ayat yang sangat penting, mengarahkan kita untuk sangat mengasihi dan saling berbuat baik.

Roma 12:10
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

(Sehubungan dengan kasih persaudaraan, biarlah ada persahabatan yang dalam dan kasih keluarga terhadap satu dengan yang lain – terjemahan bebas)

Jika seseorang ingin memiliki kehidupan Kristen yang sangat baik, taat kepada suara Tuhan dan memiliki persekutuan yang kuat dengan orang Kristen lain, dia perlu melatih ketiga jenis kasih ini. Kita membutuhkan kasih agape karena beberapa hal yang dituntut dari Tuhan tidaklah menyenangkan atau mudah dilakukan, tetapi harus diperbuat. Kita memerlukan kasih phileo karena kita membutuhkan sahabat sejati untuk berdiri bersama kita, orang yang berhubungan dengan kita secara emosi dan kita dapat berbagi perasaan serta pikiran kita yang terdalam bersamanya. Yang terakhir, kita sebagai orang Kristen perlu memiliki kasih storge di antara kita, sebuah kasih sayang persaudaraan yang menghibur dan menolong kita merasa terikat dengan semua keluarga rohani kita.

di kutip dari www.truthortradition.com
baca selengkapnya>>>
HackingUniversity - Hacks • Pranks • Tricks • How-Tos.Get Falling Snow Effect