My Home

Minggu, 11 September 2011

Forgiveness Can’t Change Our Past, But Change Our Future

Pernahkan Kita merasa sulit sekali memaafkan orang lain yang telah mengecewakan dan telah membuat sebuah kesalahan yang begitu membekas di hati??

Saya percaya setiap orang pasti pernah merasakan hal tersebut, terkadang saking menyakitkan, kita tidak pernah bisa memaafkan orang itu.

Hari ini merupakan hari memperingati 10 tahun terjadinya tragedi yang menimpa Amerika Serikat. Teringat oleh saya sebuah kalimat yang diucapkan oleh sang presiden yang sedang menjabat saat itu, George Bush, pada saat itu ia mengatakan “ I forgive but never forget”. Sebuah kata yang begitu menyentuh banyak orang saat itu sebagai bentuk empati sang presiden terhadap kejadian tersebut.
Tapi bagaimana seseorang bisa mengampuni tanpa melupakan apa yang telah terjadi??
Jika anda menanyakan hal yang sama maka ingatlah perumpamaan ini:
Memaafkan = belajar naik sepeda
Mungkin anda akan bertanya, “ Apa hubungannya memaafkan dengan belajar naik sepeda??”
Ketika anda belajar naik sepeda anda pasti akan terjatuh, dan ketika anda terjatuh anda pasti akan merasakan nyeri, sakit dan lain sebagainya, tapi apakah anda akan menyerah dan berhenti belajar naik sepeda lagi??
Anda pasti akan mencoba dan mencoba lagi walaupun harus terjatuh lagi di saat anda mencobanya, dan sampai anda akan lancar dan bisa naik sepeda, dan bahkan sampai lepas tangan..
Di saat anda sudah bisa dan lancar, apakah anda masih mengingat bagaimana anda terjatuh, sakit dan nyeri yang anda rasakan?? Tentu saja tidak lagi kan??
Seperti itulah juga dengan orang yang telah menyakiti kita, di saat kita sudah melupakan setiap perbuatannya yang menyakiti perasaan kita, maka kita pun sudah memaafkannya.
Sesuatu yang menyakitkan akan menghasilkan sesuatu yang baik di masa depan kita, seperti belajar sepeda tadi, dan banyak orang mengatakan bahwa “Kamu tidak akan bisa naik sepeda jika tidak jatuh” begitu pula dengan perjalanan hidup, kita takkan bisa menjalani hidup dengan baik jika tidak ada hal menyakitkan yang akan menjadi sebuah pelajaran untuk kita, dan tanpa sadar kita menjadi lebih baik dengan adanya hal tersebut.
Rasa kesal, amarah dan dendam = tomats
Ada seorang guru yang meminta setiap murid – muridnya untuk membeli tomat, dan jika setiap anak tersebut merasa kesal atau marah terhadap teman, atau orang – orang yang ia temui, ia harus memasukkan tomat tersebut ke dalam sebuah kantong plastik hitam. Dan pada minggu selanjutnya murid – murid tersebut diminta untuk membawa tomat – tomat yang telah dimasukkan ke dalam kantong plastik itu.
Seminggu telah berlalu, setiap murid diminta untuk menunjukkan tomat – tomat tersebut, tapi banyak di antara merekatidak membawa tomat – tomat tersebut, dan saat di tanya mengapa tidak membawa tomat tersebut, mereka menjawab “Bu, baru 2 hari saja tomatnya sudah membusuk dan baunya begitu menyengat, jadi aku buang saja tomat tersebut”

Begitu pula dengan rasa kesal, amarah, dan dendam, yang akhirnya akan membusuk di dalam hati kita, dan hal tersebut akan menimbulkan sesuatu yang tidak disukai oleh orang – orang di sekitar kita, dan satu – satunya cara untuk menghilangkan kebusukan itu hanyalah dengan membuangnya saja. Dengan itu kita akan merasa lebih baik, lebih ringan tanpa ada beban lagi yang mengganjal di hati kita..

Forgiveness can’t change our past, but can change our future
Memaafkan tidak mengubah apa yang telah terjadi di masa lalu kita, tapi dapat mengubah masa depan kita..
Maukah anda memaafkan dan melupakan hal – hal yang telah menyakiti hati kita untuk masa depan yang lebih baik??
Hanya anda yang tahu…

Dari sahabat untuk sahabat..
baca selengkapnya>>>
HackingUniversity - Hacks • Pranks • Tricks • How-Tos.Get Falling Snow Effect